Alkisah adalah suatu Daerah merupakan Daerah yang subur,
tumbuhan yang menghijau di atas tanah yang datar ditumbuhi semak yang sangat
lebat, dan tanpa penghuni.
Pada tahun 1916
terjadi pengungsian besar-besaran warga Tawaeli ke arah selatan Kota Palu dikarenakan
oleh pertikaian antara pemerintah kolonial Belanda dengan Madika (Raja) Tawaeli
maka sampailah mereka di Desa Sigampa (Kaleke sekarang) oleh Madika (Raja) di
Wilayah Sigampa (Kaleke) menganjurkan untuk segera masuk kedalam (Rara) untuk
membuka pemukiman dan lahan pertanian baru maka para pengungsi tersebut
berangkat ke sebelah selatan Desa Sigampa namun diperjalanan terjadi dimana
daerah yang dilalui sangat angker sehingga para pengungsi tersebut berlari-lari
kecil (Nodende) masuk ke dalam wilayah yang baru untuk membuka pemukiman dan
pertanian, pada saat itu pula warga asli yang berada di sebelah timur wilayah
baru tersebut yaitu Dolaa, Tuva dan Lene membaur dengan para pendatang untuk
membuka lahan pemukiman dan pertanian baru. Sebagia bukti 50 % warga
Rarampadende adalah keturunan warga Tawaeli (Kayumalue)
Pada tahun 1917,
beberapa orang tua memperjuangkan Desa ini untuk berdiri sendiri yang disebut
dengan Kampung Rarampadende yang artinya Rara adalah dalam dan Dende adalah
berlari kecil. Untuk berdiri sendiri antara lain sebagai berikut :
1.
Nama : Toma Tandu (Tombolotutu)
2.
Nama : Ranggepala
Kedua beliau ini meghadap Swapraja Sigi Dolo terus ke
Donggala menghadap Residen untuk memperjuangkan Kampung ini untuk menjadi
Kampung Rarampadende. Akhirnya permohonan tersebut diterima, dan tahun itu pula
yaitu 1917 resmi menjadi Desa Definitif yaitu Desa Rarampadende.
Demikianlah sekilas sejarah singkat terbentuknya Desa
Rarampadende.
Sumber : Totua Kampung
Adapun Pejabat Kepala Desa Rarampadende sejak
terbentuknya tahun 1917 sampai saat ini adalah sebagai berikut :
No
|
Periode
|
Nama Kepala Desa
|
1
|
1917 – 1927
|
TOMBOLOTUTU
(TOMA TANDU)
|
2
|
1927 – 1935
|
RANGGEPALA
AJITONDE
|
3
|
1935 – 1940
|
MATIRANTE
(TOIBENGGE)
|
4
|
1940 – 1949
|
TODO LAWADJU
|
5
|
1949 – 1954
|
TOTOH
DATUPAMUSU
|
6
|
1954 – 1957
|
MALAHUKU
|
7
|
1957 – 1959
|
INTJE ARBE
DATUPALINGE
|
8
|
1959 – 1969
|
I.H MAKANU
|
9
|
1969 – 1972
|
DJAMALUDIN
LATADENGKO
|
10
|
1972 – 1977
|
DST H. DG.
MAROTJA
|
11
|
1977 – 1978
|
ASNUDIN ANDI
TJALA
|
12
|
1978 – 1979
|
AHYAR BUDO
HASAN
|
13
|
1979 – 1987
|
MOH. SALEH
|
14
|
1987 – 1992
|
DST H. DG.
MAROTJA
|
15
|
1992 – 2000
|
NDJULI LABIDO
|
16
|
2000 – 2008
|
SENERMAN
LAWADJU
|
17
|
2008 – 2009
|
ASWADIN
TOMBOLOTUTU
|
18
|
2009 – 2010
|
DJAYADIN DJ
|
19
|
2010 – 2016
|
IKRAN NUHULI
A.Ma
|
20
|
2016 - Sekarang
|
AL’AOFIN LIDO
|